Waktu ternyata membawaku
Menjauh dari hidupmu
Yang dulu kusanjung selalu
Kini, semua hanya kenangan
Hanya bisa terkhayalkan
Hanya mampu terbayangkan
Tak mungkin kembali menjadi nyata
Selamat tinggal sahabatku
Kau telah menungguku
Maaf ku tak bisa, pulang ke pelukanmu
Aku sudah lelah untuk merasakannya
Ingin kubiarkan angin membawanya sirna
Terimakasih atas kasih dan sayangmu
Yang mampu membuatku sekuat ini
Terimakasih atas pengorbananmu
Yang kau berikan hanya untukku bisa begini
Maaf, aku tak bisa mengajakmu kembali
Kau telah berbeda arah, kau telah berbeda haluan
Maaf, aku tak bisa memutar balik jalanku
Aku harus maju, untuk memenuhi panggilan
Berikan aku satu malam yang indah
Yang tak akan bisa aku musnahkan dari ingatan
Tapi, ketahuilah sahabatku sayang
Meski begitu, kau tetap di hatiku yang terdalam
8/14/2011
Berdua Saja Denganmu
Malam menembus batasnya
Kian lama kian dinginkan jiwa
Membuat aku lemas tanpa daya
Ingin rasanya, kupanggil dirimu
Untuk kemari temani aku, kasihku
Dan kita habiskan waktu
Berdua saja, berdua saja denganmu
Waktu yang kian memburu
Memaksaku bekerja lebih larut
Aku tak ingin ini berakhir pahit
Cukup sudah biarkan masa laluku kalut
Kian lama kian dinginkan jiwa
Membuat aku lemas tanpa daya
Ingin rasanya, kupanggil dirimu
Untuk kemari temani aku, kasihku
Dan kita habiskan waktu
Berdua saja, berdua saja denganmu
Waktu yang kian memburu
Memaksaku bekerja lebih larut
Aku tak ingin ini berakhir pahit
Cukup sudah biarkan masa laluku kalut
Menyelinap ke Dalam
Kau datang kembali padaku
Membawa sejuta khayalan tentangmu
Membungkam mulutku melihatmu
Kau masih seperti kau yang dulu
Mata indah yang kau punya
Menggetarkan hatiku
Bibir indahmu yang memesona
Membuat aku ingin menyentuhnya
Kau menyelinap ke dalam benakku
Lewat sentuhanmu, lewat kelakuanmu
Perlahan tapi pasti kau hipnotis aku
Gilakan aku dengan keindahan darimu
Jemarimu yang lucu itu
Ingin rasanya kugenggam, dan tak akan kulepas
Sampai aku merasa puas menggenggamnya
Kaki-kakimu yang anggun
Slalu mampu buat diriku tertegun
Terpesona akan indahnya, merasuk hingga ubun
Kau menyelinap ke dalam hatiku
Lewat gerakanmu yang menggodaku
Perlahan tapi pasti, kau memelukku
Membuat jantungku rasanya berhenti berdegup
Membawa sejuta khayalan tentangmu
Membungkam mulutku melihatmu
Kau masih seperti kau yang dulu
Mata indah yang kau punya
Menggetarkan hatiku
Bibir indahmu yang memesona
Membuat aku ingin menyentuhnya
Kau menyelinap ke dalam benakku
Lewat sentuhanmu, lewat kelakuanmu
Perlahan tapi pasti kau hipnotis aku
Gilakan aku dengan keindahan darimu
Jemarimu yang lucu itu
Ingin rasanya kugenggam, dan tak akan kulepas
Sampai aku merasa puas menggenggamnya
Kaki-kakimu yang anggun
Slalu mampu buat diriku tertegun
Terpesona akan indahnya, merasuk hingga ubun
Kau menyelinap ke dalam hatiku
Lewat gerakanmu yang menggodaku
Perlahan tapi pasti, kau memelukku
Membuat jantungku rasanya berhenti berdegup
8/04/2011
Woro-Woro Ada Woro!
Woro-woro ada putri yang agung dari khayangan
Hendak mengunjungi kampung halaman kita tercinta
Rapikan celanamu! Rapikan baju-rambutmu!
Awas jangan dekat-dekat, entar kau melekat
Terlekat erat hingga tak mampu melepasnya
Awas jangan terlalu lama kau memandangnya
Bisa-bisa kau dipanggang dalam cinta yang membara
Eh si putri yang bernama Woro Sekar Ayu
Yang berarti putri raja berbunga cantik yang tiada tara
Punya berjuta pesona yang tak seorangpun punya
Terlahir dengan karunia wajah cantik
Dilengkapi dengan senyum yang manis
Ditambah otak yang menyala otomatis
Memperjelas bahwa ia bukan produk pabrik!
Awas! Awas! Tangan-tangan jahil kau diawasi!
Dilarang menyentuhnya jika belum ada ikatan!
Cerita di baliknya:
Hmmm... Sewaktu saya SMA dulu, saya punya teman dekat, bisa dibilang sahabat, bernama Woro Sekar Ayu. Woro adalah sosok gadis yang nyaris sempurna (karena tak ada yang sempurna di dunia ini). Woro pintar dalam banyak hal, di antaranya pintar dalam perangkaan, berbahasa inggris, dan punya banyak kenalan dimana-mana. Itulah yang saya tahu dari sosoknya. Mungkin ia sudah berubah sekarang, berubah menjadi lebih baik pastinya.
Hendak mengunjungi kampung halaman kita tercinta
Rapikan celanamu! Rapikan baju-rambutmu!
Awas jangan dekat-dekat, entar kau melekat
Terlekat erat hingga tak mampu melepasnya
Awas jangan terlalu lama kau memandangnya
Bisa-bisa kau dipanggang dalam cinta yang membara
Eh si putri yang bernama Woro Sekar Ayu
Yang berarti putri raja berbunga cantik yang tiada tara
Punya berjuta pesona yang tak seorangpun punya
Terlahir dengan karunia wajah cantik
Dilengkapi dengan senyum yang manis
Ditambah otak yang menyala otomatis
Memperjelas bahwa ia bukan produk pabrik!
Awas! Awas! Tangan-tangan jahil kau diawasi!
Dilarang menyentuhnya jika belum ada ikatan!
Cerita di baliknya:
Hmmm... Sewaktu saya SMA dulu, saya punya teman dekat, bisa dibilang sahabat, bernama Woro Sekar Ayu. Woro adalah sosok gadis yang nyaris sempurna (karena tak ada yang sempurna di dunia ini). Woro pintar dalam banyak hal, di antaranya pintar dalam perangkaan, berbahasa inggris, dan punya banyak kenalan dimana-mana. Itulah yang saya tahu dari sosoknya. Mungkin ia sudah berubah sekarang, berubah menjadi lebih baik pastinya.
8/03/2011
Eyo (Ada yang Bergoyang-Goyang)
Jantungku terpacu lebih cepat!
Ini sebuah kisah kenangan masa lalu
Dimana aku masih dalam balutan putih-abu
Dimana cita dan impian tak lagi abu
Ada kenalanku dulu yang lumayan menggoda
Otak encer, kelakuan oke punya, dan badannya 'beerrr'
Pokoknya nih gadis nyaris sempurna!
Andai saja dia tahu aku sempat kagum padanya
Andai saja dia tahu aku dulu ngebet memilikinya
Tak bisa aku pungkiri dia memang manis
Senyum manis dari bibirnya itu, buatku miris
Betapa aku mengaguminya, tapi tak pernah ia kagumi
Dan akhirnya aku hanya bisa mengagumi si gadis
Eyo, sudahlah tak mengapa
Keadaan tak akan bisa dirubah begitu saja
Eyo, biarlah waktu yang menyapa
Mendekatkan aku dengan yang kupuja
Saat ia bergerak ke sana-sini
Ada yang bergoyang-goyang ke kanan-kiri
Pemandangan yang hanya dapat tersaji olehnya
Belum lagi kalau naik kendaraan
Jalan yang tak bersahabat bikin bergoyang-goyang
Bergoyang ke atas dan ke bawah, sungguh menawan
Ini sebuah kisah kenangan masa lalu
Dimana aku masih dalam balutan putih-abu
Dimana cita dan impian tak lagi abu
Ada kenalanku dulu yang lumayan menggoda
Otak encer, kelakuan oke punya, dan badannya 'beerrr'
Pokoknya nih gadis nyaris sempurna!
Andai saja dia tahu aku sempat kagum padanya
Andai saja dia tahu aku dulu ngebet memilikinya
Tak bisa aku pungkiri dia memang manis
Senyum manis dari bibirnya itu, buatku miris
Betapa aku mengaguminya, tapi tak pernah ia kagumi
Dan akhirnya aku hanya bisa mengagumi si gadis
Eyo, sudahlah tak mengapa
Keadaan tak akan bisa dirubah begitu saja
Eyo, biarlah waktu yang menyapa
Mendekatkan aku dengan yang kupuja
Saat ia bergerak ke sana-sini
Ada yang bergoyang-goyang ke kanan-kiri
Pemandangan yang hanya dapat tersaji olehnya
Belum lagi kalau naik kendaraan
Jalan yang tak bersahabat bikin bergoyang-goyang
Bergoyang ke atas dan ke bawah, sungguh menawan
Langganan:
Postingan (Atom)