9/30/2009

Ernis Oktaviani

Hei Ernis manis, dengarlah
Ini untaian kata tercipta karenamu

Drap drap drap dan drap
Langkah kakiku melangkah cepat
Ketika ku bersama dengan dirimu
Terasa ringan, seperti tiada beban
Aku bisa berlari sampai sejauh ini

Malamku saat bersamamu
Berdua bersama dalam selimut kalbu
Bintang-bintang yang menerangi
Membuatku tak ingin pisah darimu

Eyo, bukan maksudku untuk berandai-andai
Tapi andai waktu masih ada untukku bersamamu
Pasti dunia akan begitu tenang
Karena selalu diisi canda-tawamu

Heiya, Ernis yang punya senyum manis
Mengapa kau tak pernah terlihat menangis?
Apa kau tak punya air mata untuk menangis?

Janganlah kau menangis dalam hatimu
Lepaskanlah bebanmu kepadaku
Siapa tahu saja itu buatmu jauh lebih hidup

Brap, brap, brap, dan lagi-lagi brap!
Masalah datang itu sudah pasti
Tak usah diambil pusing pasti ada solusi
Cintamu pergi, cari aja lagi!
Masih banyak hati yang bisa kau singgahi
Seperti hatiku ini, menantimu menepi

Tak berharap banyak kau bisa pahami
Tak terlalu berharap kau dapat mengerti
Yang kumau, yang kuingin, kita untuk selamanya
Sahabat, bersahabat, dan menjadi kerabat!

Listia Setia

Pelangi hitam hiasi hari-hariku
Badai air mata sering menerpa ku
Angin kencang yang mencaci pecahkan telinga

Banjir makian tenggelamkan aku
Tajamnya pandangan menghunus lakuku
Seperti dunia tak ingin kehadiranku

Aku masih saja terus tumbuh subur
Tak pernah layu meski duniaku memanas
Ada sentuhan Listia yang setia menegakkan aku

Belum waktunya untuk dunia tahu siapa aku
Belum saatnya aku tunjukkan siapa aku
Bukan mauku untuk diam dan diam sepanjang waktu
Aku menikmati rutinitasku yang begitu

Dan bila nanti tiba waktunya
Untuk aku bersinar membakar apimu
Tak ingin kubunuh kau dengan dukaku
Biarlah yang berlalu Tuhan yang urus

Terimakasih sahabatku...
Listia Wati Sophia untuk segalanya

Di Bawah Perahabatan

Aku bertanya-tanya pada diriku
Manakah yang akan kupilih
Antara cintaku dan persahabatanku

Berawal dari ia datang hiasi layarku
Dan naluriku memilih dia di sisiku
’Tuk menjadi teman berbagi ceritaku
Bersahabat dengannya keinginanku

Ternyata tak semulus dugaanku
Di usia yang terus menuju kedewasaan
Jalinan persahabatan menjadi dilemaku
Dimana kala cinta datang mengganggu

Setan-setan memalsukan makna cinta
Dan berharap aku bisa memilikinya
Mereka terus mencuci otakku dengan cinta
Terjadilah pertempuran besar dalam raga

Tapi kekuatan keindahan persahabatan
Mampu mengalahkan kenikmatan sesaat
Dan meyakinkan aku indahnya sahabat
Menunjukkan cinta di bawah persahabatan
Lebih indah dari cinta di bawah rayuan setan

Ini bukan Tentang Cinta

Cinta, jadi tema yang selalu hangat
Untuk ditonton, didengar, dan dicerna
Tapi banyak yang mempermainkan cinta
Karena merasa dirinya sang pujangga cinta

Cinta, bukan untuk dicari atau dikejar
Tapi cinta untuk dinanti, ’kan menghampiri
Cinta, terlalu luas untuk dicari artinya
Tapi cinta, satu ketulusan yang lahir dari hati

Ini bukan tentang cinta untuk yang tercinta
Tapi ini bisa menjadi nasihat penampar jiwa
Yang terlalu lama terlena kemunafikan cinta
Cinta yang telah direkayasa oleh orang-orang
Cinta yang telah diputar-balikkan maknanya

CInta untukku Nomor Sekian

Orang-orang banyak yang mencibir ku
Jadi cowok kok belum terlihat pernah laku
Masih asyik berkelana dengan arah tak tentu
Cewek-cewek indah, tak ada yang menyadur
Ku tak berkenan bersatu cinta dengan sahabatku

Banyak yang menggunjing, ragu kenormalanku
Sepertinya tiada kecanggungan kalau bertemu
Berkumpul di antara cewek-cewek di sekelilingku
Dan terlihat jarang main bareng ama yang sejenis

Beberapa orang menganggap aku ini ”P.K”
Gonta-ganti cewek di setiap jalan di sela-sela waktu
Mereka bergosip kalau aku berlaku nafsu
Mudah banget, lupain cewek yang pernah kutunggu

Satu-dua orang pernah tertangkap berdesas-desus
Topiknya masih sama, topiknya masih tentang ku
Mereka beri merek, ”AKU PRIA YANG SUKA PRIA”
Gila aja! Bisa saja kupilih dari teman wanitaku, tapi...

Cinta untukku nomor sekian untuk saat ini
Karena aku merasa kedua ortuku ada benarnya
Selama aku berstatus pelajar, raih dulu prestasi
Masuk P.T terbaik, cari gawe yang tinggi
Baru entar kalau mapan baru cari cinta sejati
Jadi saat ini, kunikmati hanya sebatas persahabatan
Meski jujur, kadang ada yang bikin aku teriming
So, ku tak peduli mau dipandang kayak apa aja, deh..he he he

Aku dan Kawanku

Aku punya tujuh kawan
Dyah, Dewi, Nurul, Hani
Tika, Yasir dan Rizal
Mereka s’mua kawan Surabayaku

Dewi ku kenal dari SD
Dan yang lain kenal di SMP
Beragam cerita telah terjadi
Dari yang lucu sampai yang sadis

Dan sekarang saat aku SMA
Nita, Resi, Euis, Tea not tea
Ibnu, Agus, si Fatur not sepatu
Shinta, Nevi, Sinta saudarinya Santi
Menjadi sahabatku di Cianjur

Belum lagi Nunu, Listia, dan mbak
Menemaniku hingga ujung SMA0-ku

Oh aku ingin terus bersama
Walau jarak memisahkan kita
Aku tak mau kau lupakan aku
Saat aku pergi dari sisimu

Keep Rock 'n ROll

Hei sobat angkat gelasmu lagi
Buatlah hari ini begitu indah
Sampai takkan bisa terlupakan
Karena hidup mesti bergulir

Jangan kau ragu pada pilihanmu
Jangan kau takut pada takdirmu
Just keep rock ’n roll on your life
You’ll get the nice features, guys

Keep rock ‘n roll on your life
Just keep it ‘till god get your time
I believe you’ll get a happy ending

Surat Untuk Sahabat

Ku tulis dengan tinta hitam
Di atas secarik kertas putih
Ceritakan segala kisahku
Mencurahkan curahan hati

Ku tulis dengan perasaan
Saat aku sedang tertawa
Saat aku tengah terluka
Saat aku lagi menangis

Dalam surat untuk sahabatku
Ku selipkan selalu sebuah puisi
Yang cerminkan perasaanku

Aku ingin segera bertemu
Aku ingin lekas berjumpa
Karena aku rindu akan hadirnya

Sahabat Sejatiku

Lama sudah tak jumpa denganmu
Lama sudah tak pandang wajahmu
Lamanya waktu terasa teramat
Lebarkan jarak diantara kita kawan

Walau aku tak kontak denganmu
Walau aku tak pernah balas suratmu
Itu semua bukan sebagai pertanda
Aku telah melupakan dirimu kawan

Ku hanya ingin membuatmu rindu
Rindu pada sahabat sejatimu di sini
Kamu di situ sahabat sejatiku
Kau takkan pernah sanggup ku lupakan
Selamanya kau adalah sahabat sejatiku

Janji setiaku pada dirimu sahabat
Akan selalu aku pegang selamanya

Nafasmu itu Nafasku

Terlalu cepat untuk gapai cinta sejati
Perjalanan ini belumlah berujung
Masih panjang terbentuk oleh Tuhan
Jalani saja dan nikmati saja kebebasan

Luangkan waktumu denganku di sini
Walau ku tahu aku bukanlah kekasihmu
Tapi aku ingin mencuri waktu denganmu
Berbagi segala rasa yang membebani

Sahabat aku ingin menjadi bayangmu
Menjagamu, menemanimu, jaga dirimu
Dari sejuta godaan yang mereka sajikan
Untuk menjadi sesuatu yang terbuang
Nafasmu itu nafasku selalu begitu
Walau kita akhirnya akan terpisah jua

Lagu Kenangan

Masih teringat semua tentangmu
Mendengarmu membisikku kata
Yang selalu kau ucapkan padaku
Aku akan selalu jadi sahabatmu

Berjuta kenangan dewasakan kita
Menjadi seseorang yang terhebat
Mengulang kenangan yang telah ada
Terbentuk kokoh oleh janji kita berdua

Aku coba siratkan semua tentangmu
Dalam rangkaian nada-nada yang indah
Lagu kenangan mengenang tentang kita
Dimana kita melepas cintanya melayang

Ragu tak pernah ada untuk sandarkan diri
Tenangkan jiwa yang mulai saling memiliki
Tiba waktunya aku membawamu kemari

Teman Sekelas (dengarkan!)

Terkadang aku mampu tertawa
Tak jarang aku menahan amarah
Ketika aku bertemu teman sekelas
Yang selalu aku jumpai setiap waktu

Mereka dapat hangatkan suasana
Tapi mereka dapat dinginkan keadaan
Ucapannya penuh selipan motivasi
Kabar gila juga tersembunyi di dalamnya

Aku benar-benar merasa sengat kesal
Ketika aku dan dia dibilang pacaran
Padahal kau tak tahu apa yang sebenarnya
Aku dan dia hanyalah sahabat yang abadi

Walau aku akui aku pernah suka sama dia
Namun aku tak mau kehilangan dirinya
Lebih baik aku matikan cintaku padanya
Daripada aku terluka ditinggalkannya

Hei kalian teman sekelas yang mendengar
Sudahkah kau belajar sebelum kau menggosip
Apa hari-harimu cuma untuk bergosip ini itu
Hahaha…diriku tertawa kalian terlalu gila

Amunisi Terakhir

Gudang pikiranku terkunci
Aku lupa dimana kutaruh kunci
Kupikir kutitipkan padamu
Ternyata kau tak menerima itu

Memutar-mutar pikiranku
Berpikir sepraktis sebisaku
Aku kehabisan waktu tuk jauh
Mencari inspirasi pergerakanku

Mau apa lagi, lawan telah maju
Siap tak siap, aku harus maju
Tak peduli aku bakal terbunuh
Meninggalkan mu yang menunggu

Amunisi terakhirku hari ini
Kutembakkan semua upayaku
Mempertahankan keceriaanmu
Aku siap melindungi dirimu

Semua Tentang Rasa

Aku selalu saja duduk termenung
Menyaksikan gerak-gerik semuanya
Aku selalu saja terus menunggu
Sembari mendengar ucapan di alam

Tentang rasa patah hati karena cinta
Tentang rasa asa di jiwa karena cinta
Tentang rasa indahnya persahabatan
Dan semua tentang rasa yang terasa

Aku terus mengikuti kemana waktu
Selalu membuka telinga-buka pikiran
Apa yang tengah terjadi di sekitarku
Apa yang tengah terasakan oleh semua

Rasa kekecewaan yang terkhianati
Rasa tersanjung karena sebuah pujian
Rasa berarti di tengah kumpulan sahabat
Dan semua tentang rasa yang tercipta

Apa Aku Terkenal?

Tak ada firasat apa-apa hari ini
Kujalani dan kuniati seperti biasa
Berharap hari ini jadi lebih baik
Berharap hidup semakin kumengerti

Terus aku jalani waktu seperti biasa
Sampai akhirnya keanehan menyerbak

Semua seperti bukanlah yang kukenal
Tak lagi peduli apa yang kulakukan
Aku melangkah, tak ada mata melihat
Aku berpenampilan dengan gayaku
Semua tak berkomentar walau seorang

Apa aku telah terkenal dengan keanehanku?
Apa aku telah terkenal dengan gaya gilaku?
Apa aku telah terkenal dengan x-centrik style?
Apa aku telah terrkenal dengan musik reggae?
Sehingga tak ada yang perlu diherankan dariku

Gosip Itupun Enyah

Dasar memang kebukti cuma gosip
Memang tak terjalin hubungan asmara
Yang kerap bikin hatiku marah-marah
Dan harus menahan mukaku memerah

Sempat aku dibikinya pontang-panting
Harus klarifikasi ke semua orang sinting
Kalau itu hanyalah gosip kurang kerjaan

Gila aja kalau aku jadian sama dirinya
Aku keras kepala dan iapun keras kepala
Dan yang pasti kami hanyalah sahabat
Tak akan berganti meski terpaksa tersayat

Aku bersyukur gosip itupun enyah
Kini aku tak lagi jadi titik perhatian semua
Aku benci semua mata menatap hidupku
Aku benci menjawab pertanyaan murahan
”Kamu pacaran bukan sama dia?”

Kini aku tak peduli lagi sama gosip basi
Yang kini tak lagi berisik pekakan telinga
Kini aku bisa nikmati indahnya persahabatan

Kalau Aku Gila

Sebuah gambaran yang kelam
Menakutkan bila terbayang
Dimana aku jadi titik pusatnya
Pusat dari yang bergentayangan

Aku berdiri di tengah hamparan cinta
Kemana aku melangkah, hanya ilusi
Kemanapun langkahku, hanya ada hening
Sendiri tanpa seorangpun yang menyapa

Bangkai-bangkai orang
Yang dulu pernah menemaniku hidup
Berhamburan dimana-mana
Kemanapun, kulihat pemandangan hitam

Keluh mulutku tak bisa berkata-kata
Terkunci pikiranku meratapi kesendirian

Ku kan terus sendiri tanpa cinta
Dan yang bikin sunyi tampak nyata
Adalah tak seorangpun temani
Tak ada yang mau berbagi nyawa

Kawan, kalaupun nanti aku jadi gila
Di dalam hati juga ingatan yang terdalam
Masih tergambar jelas para sahabat
Orang-orang yang pernah isi hidupku

Aku Manusia Ilusi

Aku selayaknya jauh dari “sempurna”
Selamanya aku tak pernah “sempurna”
Tapi aku tak takut menjadi yang terindah

Aku punya otak yang terus mengolah
Beribu kata-kata yang kuanggap layak
Bisa dijadikan bagian ceritaku
Dalam rangkaian bahasa perasaanku

Aku coba browsing terus kata-kata
Aku search dari buku-buku pujangga
Aku download dari kata-kata sastrawan

Sepuluh kata baru terus kurengkuh
Tapi terkadang hilang termakan virus
Maka dari itu harus cepat-cepat kubuat
Kuabadikan ke dalam bait-bait sederhana

Aku manusia ilusi yang terus sembunyi
Kukirim kata-kataku secara sembunyi
Aku tak mau dianggap orang yang puitis
Aku mau hanya dianggap sampah publik
Meski terkadang aku merasa terbebani

Identitasku, jati diriku, biar aku yang tahu
Cukuplah tahu sebatas karya kecil-kecilanku

Kumpulan Sahabatku

Aku bahagia dan merasa sempurna
Kubisa menemukan mereka di dunia
Bak bingkisan terindah dari Yang Indah
Tuhan menggariskan kita ’tuk bersama

Mulai dari kota kebesaranku
Kutemukan sosok-sosok indah memesona
Dewi Permata Sari, Dyah Tursina Andriani,
Annisa Indira L.B., Abdur Robi Fath,
Radinal Rahman Y., Rizal Aditama, Nurul Aini
Rizki Amin Y., Rr. Putri Danirmala N.,
Sri Wahyu Handayani, Nila Saraswati,
Dan terakhir Atika Nazarah Husna

Dan kini di kota bertitel ’Kota Santri’
Mulai dari awal kumasuk dunia JaBar
Resi Alviani, Euis Novita, Woro Sekar Ayu,
Sinta Septiana F., Nevi Yulianti,
Nur Amalina F., Nurul Amanah Ambar,
Listia W. S., Dyah Aprillia S.,
Eka Sukma, Sinta Septiani Fauzi,
Telah mengisi pergerekan hari-hariku

Aku bisa saja berkelana kemana-mana
Tapi mereka kumpulan sahabatku di dunia
Bukan hanya dunia nyata saja
Dunia maya masih dan aku terus kurambah
Kujaring Teh Rie-Rie, Fitri Rahmawati,
Defieta Ade Aprelia, Isminur Putri, dan Pupaa

Terimakasih kawan-kawanku
Meski tak sedikit dari kalian yang mundur
Kalian masih berharga buat hidupku
Karena kalian pernah menemani kisahku
Aku tak bisa begini andai tak pernah bertemu

Antiknya Atika

Atika Nazarah Husna, namanya
Dia sahabatku dari SMPN 35 Surabaya
Kukenal dia sejak masuk ke sana

Dia punya sesuatu yang berbeda
Dia perempuan yang aktif berolga
Dia pernah ikut serta kejuaraan
Dan kalau tak salah ingat, dia juara

Dia sosok sederhana sama sepertiku
Tapi kecerdasannya kurasa lebih jago
Banyak yang bisa kupelajari darinya

Walau aku kini jauh darinya
Persahabatan masih bisa kami jaga
Sering kukirim pesan singkat padanya
Walau tak pernah dibalas, tak apalah
Aku pikir dia lagi malas membalasnya

Kira-kira sebulan yang lalu
Inbox akunku terisi balasan satu pesan baru
Dari seorang cewek yang tak kukenal
Aku klik dan kubaca isi pesan itu
Ternyata dialah Atika, sahabatku
Sumpah, aku pangling, fotonya tak kukenali
Dimodif dan bermotif bak orang asing

Antiknya Atika dalam foto itu
Buat aku makin rindu untuk bertemu
Karena dia sahabat yang sering kutelepon

Sistah Sinta

Woyo, aku heran akan dunia
Mengapa tak lelah bercerita dusta
Melihat dari pandangan mereka
Membuat semua terasa membosankan

Tapi aku tak mau peduli sampah itu
Yang mau aku tulis tentang Sistah Sinta
Tak mau cerita hal yang tak berguna

Sinta Septiana Fauzia, namanya
Yang tak kenal lelah berjihad
Mondar-mandir sana-sini, cari kerjaan
Banyak orang yang mengenalnya
Aku salut kerja keras kawanku itu

Jujur, terkadang aku sangka dia berdusta
Tapi aku coba percaya semua omongannya
Karena dia sahabat yang kusayang
Kujalani, kuyakin Tuhan terus menyertai

Aku sadar, aku seringkali bersalah
Aku yang berbuat, dia yang tanggung
Tapi persahabatan terus mengindah
Dan kuharap semua takkan padam

Nurul Amanah Ambar

Ini mungkin seperti sebuah cerita
Cerita yang sejatinya tak berujung
Terus berkembang seiring zaman
Tentang kawanku, Nurul Amanah Ambar

Spesial buat sahabat yang sependapat
Bahwa sahabat bukan sekedar pertemanan
Buat Nurul Amanah Ambar, my kawan
Aku coba rangkai rasa salutku buat dia

Dia bawa segenggam nyawa
Beri aku sebuah harapan nyata
Kalau sahabat sejati itu masih ada
Aku percaya dialah sahabatku
Sahabat yang benar-benar nyata adanya
Bukan sekedar ilusi yang dimanipulasi

Dia bawa nuansa masa indah persahabatan
Yang telah sekian lama mati suri dalam jiwa
Aku harap memang inilah fakta yang ada
Bukan keinginan mimpi yang berlebihan

Tawanya mampu basuh sedihku
Petuah-petuah bijaknya bimbing aku
Oh Nurul Amanah Ambar...
Perjelas pikiranku yang bertanya-tanya
”Apa ini faktanya atau hanya perasaanku saja?”

Dyah Tursina ANdriani

Salah satu nama dari BF List-ku
Dirinya wanita imprt dari Jombang
Diluncurkan pada 15 November 1991

Meskipun kini aku tak tahu dimana dia
Aku berharap dia masih mengikatku
Dan aku berharap bisa berkumpul bersama

Sebelum kesalahpahaman itu terjadi
Aku hafal benar siapa sosok sahabatku ini
Ia pernah mendapat gelar ”Putri Solo”
Karena keelokan kelemahgemulaiannya

Meski kini daftar sahabatku menumpuk
Dia berada di posisi yang istimewa
Sejajar dengan saudara kandungku
Dan aku ingin dia tahu hal itu, dunia

Dyah Tursina Andriani, kawan lamaku
Tolong kembalilah mengisi hari-hariku
Isilah hidupku dengan keceriaanmu

Nevi Yulianti

Rasanya malam ini aku jenuh
Duduk termenung di depan monitor
Pikir-pikir mau cerita apa
Akhirnya nama Nevi Yulianti terbesit
Selami hari hingga mencapai dasar
Mencoba menemukan makna sahabat
Meski aku yakin dia seorang sobat
Yang bisa aku andalkan selamanya

Bukan mauku untuk bergantung
Tapi bolehlah sekali-kali bergantung
Karena lewat gerak-geriknya
Tersirat keceriaan yang tak jua padam
Menghangatkan dinginnya jiwa

Terkadang kesal bersarang di hati
Ketika ia tampakkan muka plastiknya
Tapi apa boleh buat, aku telah sayang
Jadi muka plastiknya nampak berkilau

Nevi Yulianti, sahabatku
Dia pengisi hati yang tersakiti
Dia pelipur lara di tiap jengkalku
Beginilah cerita singkat tentangnya

Nurul Aini

Aduh-aduh tak habis-habisnya
Kalau aku mesti jabarin tentangnya
Karena dia selalu ada di segala momen
Baik momen ku tertawa atau merana

Dia baik, lucu dan menghibur
Walau hanya sebatas nada bicaranya
Tapi itu yang buatku beruntung
Bisa bersahabat dengan dia

Nurul aini, itulah nama asli Ulul
Tak kenal lelah menasehati aku
Aku harus bisa menunjukkan siapa aku
Meskipun terkadang aku enggan begitu

Malasku kala aku lagi online
Seketika hilang kala namanya terpampang
Di chatlist situs pertemanan Facebook
Status onlinenya semakin memacuku
Tak sabar aku sampaikan rinduku

Aku terus berangan-angan akan bertemu
Entah kapan aku bisa lagi bertemu

Tentang Dewi

Kucoba menulis secuil tentangnya
Dewi Permata Sari
Gadis bertampang chinese
Yang menjadi salah satu sahabatku

Meski jarak menjadi kendala
Jalinan persahabatan ini terus berlanjut
Tak ingin terhanyut ke tengah laut
Dan hilang tertelan lelah yang terpaut

Dirinya, sahabat yang terhumoris
Bagiku dia pantas menjadi badutku
Yang akan menghiburku kala ku jatuh
Meski kutahu dia manusia seperti ku

Dewi, kalau kau mengerti kau berarti
Mungkinkah kau terus menyapa ku?
Sekarang aku tak pernah terima kabarmu
Ku kirim SMS, tapi tak jua ada balasan
Kukirim kata-kata di dinding akun Facebookmu
Tapi tak pernah kau balas sampai hari ini

Kita masih bersahabat kan, Dew?
Aku harap kamu masih jadi sahabatku
Aku harap ini tak lepas, jatuh, dan hancur

Puput Tulungagung

Puput, panggilan dari Isminur Eka Putri
Perempuan yang menjadi sahabatku
Meski sebelumnya belum pernah ketemu
Tapi hanya lewat SMS, terasa dekat

Puput, dia perempuan yang tangguh
Tak kenal lelah untuk indahkan hidup
Tak bosan-bosan menyapa nomorku
Meski tak jarang aku tak membalasnya
Karena sering aku kere, tak berpulsa

Dia wanita asli daerah Tulungagung
Tak jarang dia menghibur kesepianku
Celoteh-celotehnya buat aku rindu
Walaupun sederhana, tapi terasa ’Wah!’

Puput, kalau kau baca semua ini
Aku harap kau segera tahu ’gimana kamu
Di mataku, meski ini hanya segelintir saja
Tapi intinya aku sayang kamu, sahabat
Jangan pikir aku akan melupakanmu, tak akan!

Spengamas, Ku Rindukan

Mungkin banyak yang tak kenali
Mulai dari sing biasa sampe sing ayu
Tak bisa aku tergeletak mengamati saja
Aku harus bangun pertemanan abadi

Lewat tempat ini, aku jumpai fakta
Kalau aku terus tumbuh jadi dewasa
Perlu teman, suasana, aura dewasa
Bebas mengikuti naluriku cari jati diri

Keluar dari masa kekanak-kanakan
Dan kumulai injak pubertasku yang indah
Semua kulewati dan kubagi di sini
Tak mau peduli meski terdengar cacian
Itu sudah biasa, seperti ciri khas Surabaya

Pembesar-pembesar generasi Spengamas
Tak ada yang memandang semua dari emas
Semua punya drajat yang sama, tak memeras
Jauh berbeda di tempat baruku di kota lain

Mulai aku memakai badge dasar sampai biru
Dimulai berlabel F, lalu C, dan kembali F-ku
Putih-Biru, seperti awan putih di langit biru
Semua indah, ditambah kesan-kesan seru
Dan membuat aku tak tahan tuk segera berseru...

Spengamas, ku rindukan kehangatanmu
Spengamas, ku rindukan lingkungan nyamanmu
Spengamas, ku rindukan semua penghunimu
Spengamas, ku rindukan tokoh-tokoh pejuangmu
Spengamas, ku rindukan masa-masa indah denganmu

Untuk anak 7F, 8C, dan 9F, alumni 2007
Kalian akan ada di hati-jiwaku seiring kisahku
I LOVE YOU FULL, SPENGAMAS, my best J-H-S

Puisi Anak Reggae

Woyo…my name it’s RaSa
Aku suka sama musik reggae
Yang bisa bikin aku nyantai
Serasa sedang duduk di pantai

Anak reggae rambutnya gimbal
Tapi ada juga yang gak gimbal
Anak reggae suka berdansa
Dansa terus sampai tulang patah

Angin semilir menyemir dukaku
Mengkilat kembali rasa bahagiaku
Aku suka jalan-jalan di pinggir pantai
Sayang disini gak ada sebuah pantai
Jadi aku ngayal bayangin ada di pantai

Biar apa kata orang tentang reggae
Reggae musik para pemabuklah
Reggae musik orang yang tersesat
Tapi aku tak seperti apa kata orang

Surya terbit di ufuk barat pikiranku
Dan akan terbit di kutub timur jiwaku
Jingganya serasa cahaya keindahan Tuhan
Tuhan yang satu, tak mungkin beranak

Langkah patah-patah melangkah terus
Kaki ini tak bisa diam ingin menari terus
Karena protol semua sedih saat menari

Punk + ReGGae = FreeDom

Kamu tak suka laguku yang santai
Yang identik dengan suasana pantai
Aku tak suka lagumu yang membantai
Mengungkap kejenuhan liberalsasi

Dandananmu yang selalu necis
Simbol pelawanan terhadap para borjuis
Dandananku yang eksentrik abis
Simbol kesederhanaan, tak terlalu modis

Aku berpikir, semua itu memang beda
Tapi ada benang merah yang hubungkan
Kita sama-sama menginginkan kedamaian
Mencari kebebasan yang tak mengikat
Benar-benar bebas menentukan arah pilihan

Reggae + Punk = freedom, I think so..
Andaikata reggae dan punk bahu-membahu
Bersama-sama melangkah di bawah kebobrokan
Dunia baru akan terbangun dengan megah

Tumbang Oleh Banjir

Semangat hidup mesti redup sesaat
Ketika mendengar kabar bencana
Telah terjadi amukan alam yang indah
Lewat air bah yang dikira teman

Bukan salah alam meluluhlantahkan
Tapi salah kita mempora-porandakan
Alam terus sabar, hingga akhirnya marah

Berapa banyak jiwa yang melayang
Dua orang dari kaumku ikut terdaftar
Mereka berdua tumbang oleh banjir
Begitu tragis jalan akhir tawa mereka
Semoga mereka tenang di alam suci

Panjatkan do’a pada Yang Maha Kuasa
Agar yang ditinggalkan tabah dan ikhlas
Agar yang meninggal damai di akhir hayat

Buat Sahabat yang Kini Jauh

Sekian lama kita berpisah
Tak dapat bertatapan muka lagi
Seperti di saat sebelum ini terjadi
Menimpa hari-hari yang indah di sana

Aku masih mengingat memori kita
Di saat kita berbagi segal hal berdua
Melangkah merangkai mimpi di tengah malam
Melakukan semaunya sesuka kita berdua

Masa bodoh apa kata mereka tentang kita
Masih ingatkah engkau di sana
Siapa diriku yang kini ada di sini
Masih ingatkah engkau di sana
Kisah lama yang bercerita tentang kita
Melewati derasnya arus hidup
Melalui kejamnya dunia ini
Bersama di saat kita bersama berdua

Lihatlah sahabat jauhku di sana
Langit menggambarkan rasa rinduku padamu
Matahari menyampaikan rasa ingin bertemuku
Angin membisikkan pesan dariku di sini
Aku… tak dapat menuliskan semua yang ada
Aku tak dapat lagi berimaji tanpa hadirmu
Sahabatku yang kini jauh dari sisiku di sini

Uye Woyo

Uye woyo semua berakhir
Uye woyo aku bisa bebas
Tak ada lagi perperangan
Tiada lagi air mata di hati

Musik reggae bangkitkan aku
Kembalikan semangat diriku
Goyangkan badan ke kiri ke kanan

Uye woyo pergi ke pantai
Tapi sayang terlalu ramai
Jadi aku pergi ke dance hall
Nyalakan api isi waktu kosong

Duka Bu t Bangsa

Kumerasakan kehilangan sosok
Yang dulu pernah harumkan bangsa
Membuat rakyat bangga akan Indonesia
Sosok yang belum tergantikan hari ini

Andaisaja tak pernah ada sosoknya
Mungkin kita masih seperti binatang
Yang bekerja siang-malam tanpa upah
Sesuap nasi harus dibayar luka-luka

Para pemakai coklat tak lagi berarti
Mereka seperti telah tercela di mata negeri
Pengaman yang tak punya harga diri
Petugas yang bisa dibayar dengan materi

Pemakai pangkat nomor satu negeri ini
Sepertinya tak pernah benar-benar peduli
Terlihat dirinya masih mencari sensasi basi
Mengatasnamakan kesejahteraan bangsa
Hanya untuk dongkrak popularitas kaumnya

Kukibarkan bendera setengah tiang di hati
Ku prihatin melihat keadaan negeriku ini
Mengapa masih saja tak peduli budaya sendiri
Tak akan bangga kalau belum diklaim tetangga

Generasi muda tegila-gila adat sesat barat
Menganggap tradisi leluhur udah berjamur
Melakukan ciuman di muka umum tak masalah
Selama sang pacar mau diajak fulgar bersama

.: Visitors

Free Hit Counters
Share/Bookmark