5/22/2010

Depresi

Aku merasa aku sedang berada dalam penjara

Ruang 3x4 itu membatasi pikiran dan imajinasiku

Mencuci otakku agar patuh dengan semua aturan

Yang kurasakan hanyalah rencana pembunuhan

Pembunuhan karakter seseorang untuk berkreasi


Aku merasa aku sedang berada dalam tahanan

Pengawasan super ketat serasa aku sudah jadi tawanan

Yang mencuri sebungkus permen dari anak balita

Membuat aku tak bisa lagi bebas bergerak


Aku ditendang kenyataan kalau aku tak diinginkan

Membuat aku hanya bisa menahan sakitnya terjangannya

Aku dipukuli oleh fakta hidup bahwa aku hanya bayangan

Semua yang aku lakukan seolah tak berbuahkan kebanggaan

Aku dihakimi secara sepihak oleh presepsi dalam benak

Bahwa aku memang orang yang tak pernah diharapkan

Aku hanya bisa duduk di sudut ruang yang gelap

Udara busuk terus saja menusuk nafasku yang kian pengap

Ingin rasanya aku segera mati saja daripada tersudutkan

Pembelaanku hanya dipandang sebagai alasan ingin dibayar


Aku hanya bisa merengkuk di balik cahaya hitam

Membuat otakku membusuk secara perlahan


Andai aku bisa melarikan diri dari keadaan kelam ini

Aku akan bebas menghirup udara luar yang aku rindukan


Tangan-tangan kasar dengan kasar memperlakukan aku

Aku diseret tanpa perasaan menuju ruangan yang tertutup

Terisolasi dari pandangan dunia luar yang makin kacau

Ruangan itu seperti lemari pendingin di toko daging

Aku hanya bisa pasrah menanti ajal menjemput ruhku

5/21/2010

Surat untuk Dia

Apa yang sedang kau lakukan sekarang?

Apakah kau tengah memikirkan tentang kita?

Apa kau sedang asik menikmati hidupmu sekarang?


Aku hanya bisa bertanya-tanya pada angan

Masih aku ingat jelas saat-saat bersamamu

Ku bisa mencium wangi tubuhmu

Membuat aku serasa menjelajahi dunia tanpa waktu

Aku bebas terbang ke sana-sini bersama dirimu


Belum terhapus dari ingatanku genggamanmu

Begitu hangat aku rasakan, membuat aku tenang

Kau seperti obat penenang di kala aku tegang

Kau mampu memberikan kesejukan lewat setiap sentuhanmu

Tak bisa aku hilangkan saat kau bersandar di pundakku


Kau terlelap hanyut terbawa lelapmu yang kau sembunyikan

Dan wajahmu berubah menjadi gambaran yang belum kulihat

Begitu polos, tanpa beban, dan aku hanya mengelus rambutmu

Aku tahu, sebenarnya banyak masalah yang kau tanggung sendirian

.: Visitors

Free Hit Counters
Share/Bookmark