2/23/2011

Tak Berarti Tak Ada

Tak terlihat bukan berarti tak ada
Aku selalu menyertai langkahmu
Meski aku tak ada di sisimu
Akan kujaga kau dari hipnotis zaman

Meski kau tak bisa sentuh aku
Aku akan menjadi bayangan dirimu
Mengikuti di kala kau tengah berkilau
Maupun kau tengah meredup

Lihatlah bulan dan penghuni angkasa lainnya
Sebagai penghubung batin kita

2/18/2011

Hidup di dalam Kehidupan (Puisi dari Sahabat Lama)

Mengapa kau masih melayu?
Apa dirimu tak ingin mekar dan mengayu?

Hidup tak punya perasaan!
Dia tak pernah melihat apa yang tengah dialami oleh yang menjalani
Dia 'kan tetap persilahkan waktu
berlalu meski kau bersedih
Akhirnya kau bak titik yang terbuang di samudera warna


Sesungguhnya, rintangan adalah hal-hal mnakutkan
Yang kau lihat
Ketika kau mengalihkan perhtian dari tujuanmu

Hidup paling berharga
Bila digunakan untuk sesuatu yang bermakna abadi

Kegelapan takkan bisa mengusir kegelapan
Hanya terang yang bisa
Kebencian takkan mampu mengusir kebncian
Hanya cinta yang mampu

Jadi mengapa kau masih biarkan duka membelenggu mu?

Hidup di dalam Kehidupan (Puisi dari Sahabat Lama)

Mengapa kau masih melayu?
Apa dirimu tak ingin mekar dan mengayu?

Hidup tak punya perasaan!
Dia tak pernah melihat apa yang tengah dialami oleh yang menjalani
Dia 'kan tetap persilahkan waktu
berlalu meski kau bersedih
Akhirnya kau bak titik yang terbuang di samudera warna


Sesungguhnya, rintangan adalah hal-hal mnakutkan
Yang kau lihat
Ketika kau mengalihkan perhtian dari tujuanmu

Hidup paling berharga
Bila digunakan untuk sesuatu yang bermakna abadi

Kegelapan takkan bisa mengusir kegelapan
Hanya terang yang bisa
Kebencian takkan mampu mengusir kebncian
Hanya cinta yang mampu

Jadi mengapa kau masih biarkan duka membelenggu mu?

2/13/2011

Melangkah Mengejar Ketertinggalan

Aku kembali bangkit dari tempatku
Kubuka pintu yang selama ini tertutup
Kubuka jendela yang berhiaskan debu
Cahaya terang perlahan memasuki ruanganku

Kubersihkan diriku yang penuh noda
Dan kurapikan agar kembali jadi aku yang lama
Kini aku siap jalani hari-hari yang berbeda
Dengan semangat yang kembali membara

Bakar!

Melangkah mengejar ketertinggalanku
Selama aku bersembunyi dalam ilusiku
Kini ku melangkahkan kaki dengan sangat yakin
Takkan merasa perih meski darah bercucuran
Karena aku percaya adanya malaikat
Yang dikirim Tuhan 'tuk menjaga diriku

Semaikan bibit-bibit asa yang kan berkembang
Menjadi jalan baru 'tuk menggapai masa depan

Kembali Bersinar

Hujan badai yang telah berlalu
Meninggalkan pelangi di duniaku
Tiada lagi kudengar angin-angin ribut
Semua kini kembali berdamai seperti dulu

Burung-burung kecil yang kembali bernyanyi
Menjadi musik pengiring tarian yang lama kuingini
Mentari yang dulu ditawan para mega hitam yang keji
Kini dia kembali bersinar, menyinari penjuru hati
Dan memperbolehkan ku menari-nari

Siulan di balik rerumputan yang menjulang tinggi
Menambah kesan meriah di pestaku kali ini
Belum lagi suara gemuruh air mata yang berlalu pergi
Membuat diriku sangat merasa hepi...

Aku kembali bersinar
Setelah sempat lama aku membusuk disini
Aku kembali bersinar
Setelah sempat lama aku merengkuk padam sendiri

2/11/2011

Sejatinya Tak Bisa Berlalu

Apa yang kau lihat dari tumpukan sampah di sekitarmu?
Apa mereka semua itu hanya sampah yang tak berguna lagi?
Apa mereka semua hanya barang-barang bekas tak berharga?

Banyak yang menganggap rendah sebuah sampah
Banyak yang meremehkan wujud sebuah sampah
Dan banyak yang berpresepsi sampah hanya untuk dibuang
Sebelum pada akhirnya hanya menjadi gundukan sampah tak berguna

Sampah yang setiap orang buang punya cerita
Cerita yang dipendamnya seorang diri
Dan ia ungkapkan dengan jelas lewat pesan yang ia siratkan

Apa jadinya jika sampah-sampah berserakan?
Ia akan terbawa arus air di musim penghujan
Menutupi salurang pembuangan di pinggir-pingir jalan
Menyumbat selokan dan sungai-sungai yang ada
Dan akhirnya menghadiahkan kita sebuah banjir

Apa jadinya bila sampah-sampah terabaikan?
Ia akan menjadi gunung sampah yang tinggi
Dan mencemari udara dengan aroma tak sedapnya
Membuat sesak dada ini!
Belum lagi sewaktu-waktu, gunungan sampah itu
bisa longsor dan menelan jiwa-jiwa di sekitarnya

Sejatinya kita tak bisa berlalu dari yang namanya sampah
Selamanya kita hidup di bumi, sampah akan selalu ada
Dan terus bertambah jumlahnya seiring dengan jaman
Jadi hargailah sampah sebagai sesuatu yang berharga
Bukan hanya sebagai sampah yang hanya bisa diasingkan saja!

2/05/2011

Gadis di Stasiun Kereta

Hujan deras yang mengguyur kota
Menyurutkan suhu kota yang membakar
Menyeka keringat yang membasahi badan
Kini telah berubah menjadi rintik-rintik
Sebelum akhirnya meninggalkan kota

Kereta yang kunanti terlambat datang
Mungkin terjebak macetnya lalu lintas kota
Mereka yang juga menanti tampak sedikit gusar
Mempertaruhkan hidup di atas himpitan waktu

Sepuluh menit, duapuluh menit, belum datang juga
Di ujung menit ketigapuluh, kereta datang tanpa rasa malu
Berhenti sejenak mengambil nafas yang terengah
Tersesakkan kotornya udara di jalur yang ia lalui

Aku dan yang lainnya berjubel, berlomba untuk masuk
Mencari tempat yang pas untuk posisi senyaman mungkin
Meski kenyataannya takkan pernah senyaman di rumah
Banyak kepala berebutan mengambil udara di ruang gerbong

Dan akhirnya, kereta kembali berlari sangat lambat
Mungkin karena ia takut terguling ke luar jalur
Atau mungkin karena kaki-kakinya telah termakan usia

Satu persatu stasiun ia singgahi sejenak 'tuk mengisi perut
Dan berangkat kembali menuju pemberhentian berikutnya

Entah pada saat singgah di stasiun mana
Ku lihat di luar sana banyak manusia bersiap memperebutkan posisi
Dan begitu kereta berhenti dan pintu dibuka
Mereka membanjiri gerbong yang telah penuh sesak

Pandanganku menyusup ke antara kerumunan orang
Dan terhenti ke sosok gadis yang duduk sendiri di bangku stasiun
Ia terlihat tenang menanti kereta yang tak kunjung datang
Kedua kaki indahnya berayun, memainkan genangan air di hadapannya
Percikan-percikan kecil pun tercipta indah
Seindah sepasang mata yang ia miliki

Sayang, tak berselang lama, keretaku ini meninggalkannya
Aku pun harus rela meninggalkannya, dan hanya mampu mengenangnya

Gadis yang Tengah Menunggu Kereta

Rebahkanlah Resahmu

Kau kulihat tengah tenggelam dalam
Dalam ketidakteraturan jalan hidupmu, teman
Kau terlihat tengah berpikir keras
Seperti mencari solusi untuk polemik tak tuntas

Kau letih berlari mencari jawabnya
Kau tak tahu lagi harus kemana untuk mencarinya
Kau tersesat dan hilang arah karena resahmu

Aku ada disini, setia menemanimu, teman
Sepanjang perjalanan hidupmu ku 'kan menemani
Untuk menjadi penjaga dirimu
Untuk menjadi penyegar jiwamu
Untuk menjadi perawat hatimu
Untuk menjadi sandaran ragamu
Kala kau merasa susah 'tuk lewati peliknya hidup

Rebahkanlah resahmu di pundakku bila kau mau
Aku kan temani kamu hingga kau tertidur
Dan aku akan tetap akan di sini sampai kau terbangun
Aku akan mendampingi kisahmu, sahabatku

Aku tak ingin melewatkan sedetikpun kisah di hidupmu
Karena semua yang terjadi di hidupmu sangat berarti bagiku

Rebahkanlah resahmu di bahuku jika kau ingin
Lepaskanlah resahmu, dan tidurlah dalam dekapku
Biarkan aku memandangi wajah lugumu yang lelap tertidur

.: Visitors

Free Hit Counters
Share/Bookmark