Kemarin diriku lihat dirimu
Terlihat kau tengah merindu
Mata itu yang berkata begitu
Tapi mulutmu masih membisu
Kenapa musti malu, kawan?
Toh merindu itu syah-syah aja
Gak ada yang bisa menolak
Ketika rindu merasuki jiwa
Jagalah api cintamu padanya
Jangan sampai teredumkan
Jangan sampai terlalu besar
Bisa-bisa membakar cintamu
Tuhan menyimpan cintamu
Dalam bait-bait lagu rindumu
Dan mengirimkan kepadanya