Waktu tak terasa telah menuntunku
Ke depan sebuah gerbang hidup baru
Dimana aku harus belajar memperbaiki diri
Di mana aku harus belajar mengendalikan diri
Indah rasanya bila aku bisa melewatinya
Sebulan pembelajaran tak percuma kurasakan
Indahnya bulan penuh berkah dan ampunan
Marilah kita sambut bulan suci ramadhan
Dengan senyuman, lupakan sejenak penat kehidupan
Semoga tahun ini membawa berkah lebih bagi kita
7/26/2011
7/24/2011
Bukan Waktu yang Tepat untuk Menyerah
Kau tampak putus asa hadapi semua ini
Mengapa kau menyerah dari kehidupan?
Kau hendak beranjak mundur dari sini
Menyembunyikan diri dari kegagalan
Ada apa? Apa yang kau takuti?
Tak ada yang perlu engkau takuti
Kuharap kau mau menerima uluran tanganku
Aku akan membawamu menuju jalur hidupmu lagi
Tak akan kutinggalkan kau sendiri lalui itu
Aku 'kan ada di sisimu, menjadi teman hidupmu
ada apa? Apa yang kau takuti?
Sejatinya tak ada yang perlu kau takuti
Aku tak akan menyakiti
Bukan waktu yang tepat untuk menyerah
Menyerahkan semua perjuanganmu selama ini
Kepada kegagalan yang seketika membuatmu goyah
Ingatlah perjuanganmu hingga sampai disini!
Ingatlah pengorbananmu hingga kau berhasil di sini!
Percayalah, bukan waktu yang tepat untuk menyerah!
Mengapa kau menyerah dari kehidupan?
Kau hendak beranjak mundur dari sini
Menyembunyikan diri dari kegagalan
Ada apa? Apa yang kau takuti?
Tak ada yang perlu engkau takuti
Kuharap kau mau menerima uluran tanganku
Aku akan membawamu menuju jalur hidupmu lagi
Tak akan kutinggalkan kau sendiri lalui itu
Aku 'kan ada di sisimu, menjadi teman hidupmu
ada apa? Apa yang kau takuti?
Sejatinya tak ada yang perlu kau takuti
Aku tak akan menyakiti
Bukan waktu yang tepat untuk menyerah
Menyerahkan semua perjuanganmu selama ini
Kepada kegagalan yang seketika membuatmu goyah
Ingatlah perjuanganmu hingga sampai disini!
Ingatlah pengorbananmu hingga kau berhasil di sini!
Percayalah, bukan waktu yang tepat untuk menyerah!
JAH ALMIGHTY
Kau berjalan gontai dengan kepala tertunduk
Apa yang terjadi hingga kau seperti tertanduk
Kau seolah tak ingin orang mengenalimu
Bak Mimosa pudica yang tersentuh lalu tertunduk malu
Tak seperti biasanya aku melihatmu hari ini
Keceriaanmu seperti direnggut paksa iblis
Menukarnya dengan kebencian dan kesedihan
Angkatlah dagumu ke atas, kasih
Biarlah kusisipkan kedamaian lewat mata indah itu
Bangunlah, bangkitlah menjadi dirimu yang dulu
Biarlah bebanmu terlepas sendirinya karena senyumanmu
Izinkanlah aku merasuk ke relung hatimu
'Kan kudamaikan hatimu dengan cintaku
Manismu yang kukagumi terlunturkan air matamu
Cantikmu yang kusayangi tertutupi kesedihanmu
Dan kuyakin, kau sempurna bila mampu kembali ceria
Percayalah Jah Almighty menuntunmu ke aku
Yakinlah takdir Tuhan yang mempertemukanku denganmu
Apa yang terjadi hingga kau seperti tertanduk
Kau seolah tak ingin orang mengenalimu
Bak Mimosa pudica yang tersentuh lalu tertunduk malu
Tak seperti biasanya aku melihatmu hari ini
Keceriaanmu seperti direnggut paksa iblis
Menukarnya dengan kebencian dan kesedihan
Angkatlah dagumu ke atas, kasih
Biarlah kusisipkan kedamaian lewat mata indah itu
Bangunlah, bangkitlah menjadi dirimu yang dulu
Biarlah bebanmu terlepas sendirinya karena senyumanmu
Izinkanlah aku merasuk ke relung hatimu
'Kan kudamaikan hatimu dengan cintaku
Manismu yang kukagumi terlunturkan air matamu
Cantikmu yang kusayangi tertutupi kesedihanmu
Dan kuyakin, kau sempurna bila mampu kembali ceria
Percayalah Jah Almighty menuntunmu ke aku
Yakinlah takdir Tuhan yang mempertemukanku denganmu
Duduk Manis
Dalam kesunyian aku berjalan
Pada jalan setapak yang tak bersahabat
Kerikil-kerikil menjadi aral perjalanan
Tapi aku tak peduli, aku tetap ke depan
Dalam keramaian aku merasa sendiri
Mengamati kaki-kaki yang berwara-wiri
Ke sana-sini tak kunjung berhenti
Entah kemana mereka hendak melabuhkan hati
Rumput liar yang bergoyang terayu angin
Seakan menemani ku merasuk dalam lamunan
Mereka tak akan mengerti, tak akan peduli
Hanya aku yang tahu apa yang aku rasakan
Terlalu gila bila ku harus melukiskannya di atas pelangi
Karena ia terlalu indah untuk aku jamah, apalagi kunodai
Masih duduk manis mengamati awan-awan bercumbu
Pada jalan setapak yang tak bersahabat
Kerikil-kerikil menjadi aral perjalanan
Tapi aku tak peduli, aku tetap ke depan
Dalam keramaian aku merasa sendiri
Mengamati kaki-kaki yang berwara-wiri
Ke sana-sini tak kunjung berhenti
Entah kemana mereka hendak melabuhkan hati
Rumput liar yang bergoyang terayu angin
Seakan menemani ku merasuk dalam lamunan
Mereka tak akan mengerti, tak akan peduli
Hanya aku yang tahu apa yang aku rasakan
Terlalu gila bila ku harus melukiskannya di atas pelangi
Karena ia terlalu indah untuk aku jamah, apalagi kunodai
Masih duduk manis mengamati awan-awan bercumbu
7/20/2011
Siapa Aku
Kau yang membuat aku seperti ini
Kau yang mengantarkan aku kemari
Tak ada alasan untukku menyakitimu
Tapi kenyataan telah berkata lain
Aku yang acuhkan setiamu
Aku yang menghancurkan harapanmu
Aku yang tak punya waktu untukmu
Siapalah aku ini tanpa kehadiranmu, disini
Aku tak lebih dari seorang yang lemah tanpamu
Siapalah diriku ini tanpa kasih sayangmu, kasih
Aku tak lebih dari sekedar pria yang tak berdaya
Harusnya aku sadar, aku menyampakkanmu
Harusnya aku terbangun karena kau tersakiti
Harusnya sekarang aku bisa menggenggam tanganmu
Bila nanti kita dipertemukan kembali
Aku berharap kamu masih mau untuk kembali
Jika waktu menyatukan kita lagi
Aku berjanji takkan ada lagi tangis darimu, kasih
Seharusnya aku memerhatikanmu dari dulu
Kau yang mengantarkan aku kemari
Tak ada alasan untukku menyakitimu
Tapi kenyataan telah berkata lain
Aku yang acuhkan setiamu
Aku yang menghancurkan harapanmu
Aku yang tak punya waktu untukmu
Siapalah aku ini tanpa kehadiranmu, disini
Aku tak lebih dari seorang yang lemah tanpamu
Siapalah diriku ini tanpa kasih sayangmu, kasih
Aku tak lebih dari sekedar pria yang tak berdaya
Harusnya aku sadar, aku menyampakkanmu
Harusnya aku terbangun karena kau tersakiti
Harusnya sekarang aku bisa menggenggam tanganmu
Bila nanti kita dipertemukan kembali
Aku berharap kamu masih mau untuk kembali
Jika waktu menyatukan kita lagi
Aku berjanji takkan ada lagi tangis darimu, kasih
Seharusnya aku memerhatikanmu dari dulu
Bodohnya Aku
Indah yang dulu pernah kurasa
Kini seakan sirna seiring bergulirnya waktu
Membawa ku tenggelam jauh
Ke dasar penyesalanku
Aku yang ingin meninggalkanmu
Aku yang ingin meninggalkanmu
Kini, semua yang kupunya berjatuhan ke bumi
Semua retak karena salahku, bukan salahmu
Bodohnya aku yang meninggalkanmu
Hal yang terindah yang kumiliki di dunia
Andai kau mendengar suara di dalam hatiku
Yang masih berharap masih mampu bersamamu
Meski sesaat, kuingin habiskan waktu denganmu
Akan kuberikan waktu untukmu
Akan kuberikan waktu untukmu
Menjalani hidup yang teretakkan karena kesalahanku
Kini seakan sirna seiring bergulirnya waktu
Membawa ku tenggelam jauh
Ke dasar penyesalanku
Aku yang ingin meninggalkanmu
Aku yang ingin meninggalkanmu
Kini, semua yang kupunya berjatuhan ke bumi
Semua retak karena salahku, bukan salahmu
Bodohnya aku yang meninggalkanmu
Hal yang terindah yang kumiliki di dunia
Andai kau mendengar suara di dalam hatiku
Yang masih berharap masih mampu bersamamu
Meski sesaat, kuingin habiskan waktu denganmu
Akan kuberikan waktu untukmu
Akan kuberikan waktu untukmu
Menjalani hidup yang teretakkan karena kesalahanku
Lihatlah!
Kita sering terbiasa berjalan ke depan
Dengan tatapan yang melihat ke depan
Sesekali kita juga melihat ke atas
Tapi apakah pernah kita amati sekitar kita?
Banyak ilmu yang bisa kita dapatkan
Banyak filosofi yang bisa kita peroleh
Ketika kita melihat keadaan sekitar kita
Banyak warna kehidupan yang bisa kita ambil
Lihatlah, dan amati keadaan di sekitarmu!
Apa yang kau lihat coba kau lihat dari sisi yang lain
Siapa tahu ada solusi untuk masalah hidup
Siapa tahu ada evaluasi untuk problemamu
Air mengalir mengikuti arus yang ditentukan
Ia berbentuk seperti tempat yang ia diami
Cobalah kawan, kau seperti air
Yang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan
Jangan cepat menyerah karena keadaan
Jangan putus asa hanya karena masalah
Tak perlulah kau memutar haluan
Maju sajalah, hadapi dengan bismillah
Dengan tatapan yang melihat ke depan
Sesekali kita juga melihat ke atas
Tapi apakah pernah kita amati sekitar kita?
Banyak ilmu yang bisa kita dapatkan
Banyak filosofi yang bisa kita peroleh
Ketika kita melihat keadaan sekitar kita
Banyak warna kehidupan yang bisa kita ambil
Lihatlah, dan amati keadaan di sekitarmu!
Apa yang kau lihat coba kau lihat dari sisi yang lain
Siapa tahu ada solusi untuk masalah hidup
Siapa tahu ada evaluasi untuk problemamu
Air mengalir mengikuti arus yang ditentukan
Ia berbentuk seperti tempat yang ia diami
Cobalah kawan, kau seperti air
Yang selalu menyesuaikan diri dengan keadaan
Jangan cepat menyerah karena keadaan
Jangan putus asa hanya karena masalah
Tak perlulah kau memutar haluan
Maju sajalah, hadapi dengan bismillah
Cinta (Yang Tak Terungkapkan)
Tak dapat dipungkiri bila jatuh cinta
Dunia serasa milik berdua
Kemanapun aku pergi, ada bayangnya
Terlukis jelas dia dalam benak
Teringat saat-saat bersamanya
Entah itu saat menyenangkan
Atau saat yang menyebalkan
Semuanya terasa indah karena cinta
Aku mau mengungkapkannya
Namun ku tak bisa, ku tak biasa
Menatap matanya saja buat ku tak berdaya
Harus bagaimana agar dia bisa membaca
Ada cinta di dalam hati untuknya, pujaan hati
Seakan kembali pada waktu itu
Dimana aku dan dia lewati banyak waktu
Tak terasa kini aku sendiri
Terpisah jauh dengan dirinya
Ingin rasanya aku luapkan cinta ini
Yang terus mengisi rongga hati, sesakkan dada
Tapi mau apalagi, aku tak bisa
Menyentuhnya pun aku tak kuasa
Terlalu indah untuk aku jamah dia
Waktu bergulir tanpa kompromi
Melaju, kebut detik menjadi menit
Hingga akhirnya kini aku sendiri
Terpisah jauh darinya yang ada disana
Ingin rasanya kuulang waktu untuk mengungkapkannya
Dunia serasa milik berdua
Kemanapun aku pergi, ada bayangnya
Terlukis jelas dia dalam benak
Teringat saat-saat bersamanya
Entah itu saat menyenangkan
Atau saat yang menyebalkan
Semuanya terasa indah karena cinta
Aku mau mengungkapkannya
Namun ku tak bisa, ku tak biasa
Menatap matanya saja buat ku tak berdaya
Harus bagaimana agar dia bisa membaca
Ada cinta di dalam hati untuknya, pujaan hati
Seakan kembali pada waktu itu
Dimana aku dan dia lewati banyak waktu
Tak terasa kini aku sendiri
Terpisah jauh dengan dirinya
Ingin rasanya aku luapkan cinta ini
Yang terus mengisi rongga hati, sesakkan dada
Tapi mau apalagi, aku tak bisa
Menyentuhnya pun aku tak kuasa
Terlalu indah untuk aku jamah dia
Waktu bergulir tanpa kompromi
Melaju, kebut detik menjadi menit
Hingga akhirnya kini aku sendiri
Terpisah jauh darinya yang ada disana
Ingin rasanya kuulang waktu untuk mengungkapkannya
Sebuah Arti
Berjalan susuri rimbanya hidup
Melawan aral, menebas rintangan
Tak kenal kata 'berhenti' meski letih dirasa
Hidup musti dijalani dengan sebuah arti
Bukan untuk dibiarkan begitu saja tanpa arti
Menyelam susuri lautan kehidupan
Menerjang ombak, megikuti arusnya
Tak ingin untuk menyerah walau dirasa sulit
Hidup harus kita lewati untuk sebuah arti
Janganlah pernah menyiakan hidup yang cuma sekali
Melawan aral, menebas rintangan
Tak kenal kata 'berhenti' meski letih dirasa
Hidup musti dijalani dengan sebuah arti
Bukan untuk dibiarkan begitu saja tanpa arti
Menyelam susuri lautan kehidupan
Menerjang ombak, megikuti arusnya
Tak ingin untuk menyerah walau dirasa sulit
Hidup harus kita lewati untuk sebuah arti
Janganlah pernah menyiakan hidup yang cuma sekali
7/12/2011
Pulau Kebahagiaan
Aku terdampar pada sebuah tempat
Tempat yang terlihat begitu asing bagiku
Entahlah apa nama pulau tempatku berpijak ini
Ku lihat sekeliling hanyalah pemandangan hijau
Rindangnya dedaunan pohon meneduhkanku
Banyak terdengar suara-suara asing di telingaku
Mungkin itu penghuni pulau, mereka para binatang liar
Aku langkahkan kaki menuju tepi pulau
Lautan lepas berwarna biru menyita pandanganku
deburan ombak kecil menyeka kakiku
Yang masih terpaku dan enggan beranjak
Begitu indahnya alam di pulau asing ini
Membuatku lupa akan masalah dalam hidupku
Aku mencari sandaran untuk diri
Ingin rasanya aku bermimpi untuk terus berada disini
Di pulau yang membuat kebahagiaanku mengalir dalam darah
Tempat yang terlihat begitu asing bagiku
Entahlah apa nama pulau tempatku berpijak ini
Ku lihat sekeliling hanyalah pemandangan hijau
Rindangnya dedaunan pohon meneduhkanku
Banyak terdengar suara-suara asing di telingaku
Mungkin itu penghuni pulau, mereka para binatang liar
Aku langkahkan kaki menuju tepi pulau
Lautan lepas berwarna biru menyita pandanganku
deburan ombak kecil menyeka kakiku
Yang masih terpaku dan enggan beranjak
Begitu indahnya alam di pulau asing ini
Membuatku lupa akan masalah dalam hidupku
Aku mencari sandaran untuk diri
Ingin rasanya aku bermimpi untuk terus berada disini
Di pulau yang membuat kebahagiaanku mengalir dalam darah
7/03/2011
Waktu
Andai waktu ini
sanggup kuhentikan lajunya
Akan kulakukan
Ku biarkan waktuku
terhenti
Hingga waktumu berdetak seirama
Karena ku ingin mengenalmu lebih dalam
Andai waktu ini
bisa kupercepat detiknya
Aku ingin merasakan detak waktumu
Menikmatinya dari detik ke detik
Andai waktu ini
bisa berjalan lebih lambat
Pasti kebersamaan kita tak pernah berakhir
Sehingga kita mampu bersatu dalam cinta
Langganan:
Postingan (Atom)