Pelangi hitam hiasi hari-hariku
Badai air mata sering menerpa ku
Angin kencang yang mencaci pecahkan telinga
Banjir makian tenggelamkan aku
Tajamnya pandangan menghunus lakuku
Seperti dunia tak ingin kehadiranku
Aku masih saja terus tumbuh subur
Tak pernah layu meski duniaku memanas
Ada sentuhan Listia yang setia menegakkan aku
Belum waktunya untuk dunia tahu siapa aku
Belum saatnya aku tunjukkan siapa aku
Bukan mauku untuk diam dan diam sepanjang waktu
Aku menikmati rutinitasku yang begitu
Dan bila nanti tiba waktunya
Untuk aku bersinar membakar apimu
Tak ingin kubunuh kau dengan dukaku
Biarlah yang berlalu Tuhan yang urus
Terimakasih sahabatku...
Listia Wati Sophia untuk segalanya